Jumat, 16 Mei 2014

FOTOSINTESIS

Diposting oleh Unknown di 22.12


TUJUAN
1.      Membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan cahaya, serta menghasilkan karbohidrat (amilum)
2.      Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan 02
3.      Mengetahui pengaruh cahaya terhadap aktivitas fotosintesis

 III.      DASAR TEORI
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, oleh karena itu asimilasi karbondisebut juga fotosintesis. Jadi fotosintesis adalah suatu proses dimana zat-zat anorganik H20 dan C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan sinar, dan melalui perantara pigmen hijau daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas pada sitoplasma.
          Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan reaksi sebagai berikut.
Cahaya6CO2+6H2O                                                              Klorofil C6H12O6 + 6O2
          Persamaan reaksi tersebut diperoleh dari dua tahap reaksi fotosintesis yaitu
1.        Tahap reaksi terang atau fotolisis atau reaksi Hill, merupakan tahap yang peka cahaya tetapi tidak tergantung suhu.
Cahaya2H2O               klorofil 2NADPH2 + O2
2.        Tahap reaksi gelap atau fiksasi C02 atau reaksi Blackman, merupakan tahap yang peka cahaya tetapi bergantung suhu.
 CO2 + NADPH2                  2NADP + CH2O + H2O

Ilmuwan-ilmuwan yang telah membuktikan kebenaran reaksi fotosintesis adalah :
1.        Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan O2,
2.        Engelmann (1822), membuktikan bahwa klorofil merupakan suatu faktor keharusan dalam proses fotosintesis,
3.        Sachs (1860), membuktikan pada fotosintesis terbentuk karbohidrat (amilum),
4.        Hill (1937), berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup.
Kloroplas sel itu jika disinari lampu mampu menghasilkan 02 asal tersedia penampung elektron seperti Fe3+ (ion feri),
5.        Blackman (1905) membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CH2O berlangsung tanpa sinar, yang selanjutnya disebut reaksi gelap,
6.        Ruben dan Kamen (1941) membuktikan bahwa O2 yang terlepas pada fotosintesis itu berasal dari air. Untuk membuktikan hal tersebut digunakan air yang oksigennya radioaktif yaitu O18,
7.        Benson dan Calvin (1950) mengikuti urut-urutan zat-zat antara yang terjadi pada fotosintesis dengan menggunakan karbon radioaktif yaitu C14.

Percobaan Sachs untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum dilakukan seperti

GAMBAR 1. PERCOBAAN SACHS
Sachs menutup sebagian daun dengan kertas perak/aluminium foil dengan tujuan supaya sebagian daun tersebut tidak terkena cahaya matahari selama beberapa hari. Kemudian daun tersebut dipetik dan direndam pada air mendidih supaya sel-sel daun mati. Setelah itu daun dimasukkan ke dalam alkohol panas dengan tujuan untuk melarutkan klorofil, dan terakhir daun ditetesi larutan Iodium untuk membuktikan ada tidaknya amilum dalam daun. Adanya amilum ditunjukkan oleh terjadinya warna biru tua - hitam pada daun yang terkena sinar matahari.
Percobaan Ingenhousz yang membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2 dilakukan dengan menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata yang diletakkan di bawah corong terbalik (Gambar 2). Jika tanaman tersebut diberi sinar, maka timbulah gelembung-gelembung udara / gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Udara / gas tersebut ternyata oksigen.

Gambar 2. Percobaan Ingenhousz
Seperti halnya proses metabolisme yang lain, fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di alam fotosintesis dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam, dan sulit dipisahkan secara tegas. Faktor-faktor luar yang mempengaruhi fotosintesis adalah, cahaya, temperatur, oksigen, C02, air, zat hara mineral. Sedangkan faktor dalam yang mempengaruhi fotosintesis adalah kandungan klorofil, morfologi daun, anatomi daun, protoplasma, dan akumulasi fotosintat.

 IV.      BAHAN
1.        Daun Coleus sp.
2.        Kertas perak / aluminium foil
3.        Alkohol 70% panas
4.        Larutan Iodium
5.        Air mendidih
6.        Hydrilla verticillata
    V.      ALAT
1.        Gelas beker ,
2.        Cawan petri
3.        Tabung reaksi
4.        Corong
5.        Pinset
6.        Lampu duduk
7.        Kompor listrik
 VI.      CARA KERJA
1.        Percobaan Sachs
a.        Petiklah daun Coleus sp. yang telah diperlakukan dengan menutup bagian tengahnya dengan kertas perak / aluminium foil selama satu minggu, kemudian lepaslah kertas peraknya dan masukkan daun itu ke dalam gelas piala yang berisi air mendidih selama 5 menit,
b.        selanjutnya pindahkan daun tersebut ke dalam gelas beker yang berisi alkohol panas selama 5 menit,
c.        setelah itu pindahkan ke dalam cawan petri dan tetesi daun tersebut dengan larutan Iodium
d.        amati perubahan warna daun sebelum dan sesudah ditetesi Iodium dan warna dari bagian daun bekas tertutup kertas perak dan bagian daun yang tidak tertutup kertas perak.
2.        Percobaan Ingenhousz
a.       Susunlah alat-alat yang disediakan seperti percobaan Ingenhousz (Gambar 2)
b.      Aturlah penyinaran dengan lampu duduk pada jarak 10, 20, dan 30 cm dari gelas beker.
c.       Biarkan beberapa menit sampai terlihat adanya gelembung udara / gas yang keluar dari tanaman Hydrilla verticillata
d.      Kemudian hitunglah jumlah gelembung udara / gas yang keluar tiap satu menit pada masing-masing jarak lampu selama 15 menit, dan catat pada tabel 1.
e.       Hitunglah rata-rata jumlah gelembung udara / gas pada tiap-tiap perlakuan (jarak lampu), kemudian buatlah grafik hubungan antara jumlah gelembung udara / gas yang dihasilkan dengan jarak lampu.
f.       Buatlah kesimpulan dari percobaan ini.

Laporan Praktikum Biologi Fotosintesis (Ingenhousz)

1. Tujuan
 - Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O
- Untuk mengentahui pengaruh intensitas cahaya dan spektrum cahaya terhadap produktifitas fotosintesis.

 2. Teori penunjang
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan). Yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis. Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan. Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.

3. Alat dan Bahan
 1. Tabung reaksi 1000 cc 6 buah
2. Corong 6 buah
3. Tabung reaksi 6 buah
4. Hydrilla sp. secukupnya
5. Plastik berwarna 1 buah (merah, ungu, hijau, biru)
6. Air secukupnya
 7. Alat tulis
 8. Stopwatch

4. Cara Kerja
 1 Mengambil batang Hydrilla yang besarnya sama, potong sepanjang 10 cm lalu diikat pada pangkalny
2. Untuk kelompok 1 diletakkan di tempat panas, kelompok2 di tempat teduh, kelompok 3 di tempat panas+ditutupi plastik biru, kelompok 4 di tempat panas+ditutupi plastik hijau, kelompok 5 di tempat panas+ditutupi plastik ungu, dan kelompok 6 di tempat panas+ditutupi plastik merah
 3. Untuk kami kelompok 5, kami meletakkan rangkaian alat dan bahan yang telah disusun tadi di tempat panas+ditutupi plastik ungu
4. Tandai batas air menggunakan spidol
 5. Mengamati banyak gelembung yang terbentuk selama 5 menit sebanyak 3 kali.
6. Mencatat semua hasil pengamatan dalam tabel yang sesuai dan di analisis. 5.

Hasil Pengamatan Kel
Tempat Mulai muncul gelembung ke … (detik) Banyak Gelembung Penurunan air (cm) 5’ 10’ 15’ 1 Panas 10 246 425 570 0.8 2 Teduh 18 100 105 540 0.2 3 Panas+plastik biru 12 200 700 805 0.5 4 Panas+plastik hijau 01 600 750 1110 0.5 5 Panas+plastik ungu 17 325 415 550 0.8 6 Panas+plastik merah 18 105 215 1205 0.5 6.

Pembahasan Dari data yang kami dapat, ternyata urutan warna tidak sesuai dengan urutan mejikuhibiniu, hal ini wajar terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kurang cermat dalam penghitungan, kondisi Hydrilla sp, ataupun warna plastik yang tidak sesuai dengan harapan, misalnya warna hijau yang tidak begitu mirip dengan warna hijau daun. Namun disamping hal itu, terjawablah rumusan masalah kami. Pertama, warna cahaya tampak yang paling efektif untuk melakukan fotosintesis adalah warna merah. Hal ini, menurut kami, dipengaruhi oleh spektrum cahaya warna merah, yaitu 610 – 700 nm, sesuai PS I yang optimal menangkap cahaya dengan spektrum 700 nm. Kenapa cahaya yang lain menghasilkan gelembung tidak sebanyak pada cahaya merah? Hal itu karena spektrum cahaya yang lain tidak optimal tertangkap oleh PS I maupun II. Cahaya hijau dan kuning dengan spektrum 510 – 600 nm tidak optimal ditangkap oleh PS II yang menangkap cahaya 680 nm. Hal itu terjadi juga dengan cahaya biru (410 – 500 nm), namun cahaya hijau, kuning, dan biru lebih baik bila dibandingkan dengan cahaya oranye (nila) dan ungu (violet), karena spektrum cahaya mereka dibawah 400 nm. Dan yang kedua, tentu saja warna cahaya tampak berpengaruh pada fotosintesis, karena setiap cahaya memiliki spektrum yang berbeda. Lalu ketiga, intensitas cahaya juga sangat berpengaruh, karena jika tak ada cahaya maka tak terjadi fotosintesis, cahaya adalah faktor utama.

 7. Kesimpulan dan Saran
Setelah melakukan penelitian, menganalisis data, dan membandingkan dengan hasil dari kelompok lain, kami membuat kesimpulan bahwa intensitas cahaya sangat penting dan warna cahaya tampak berpengaruh terhadap fotosintesis. Dengan rincian: 1. Intensitas cahaya Seperti pada bagian pembahasan dan hipotesis, ternyata cahaya adalah faktor yang tidak dapat dipisahkan dari proses fotsintesis, intensitas cahaya optimal, maka fotosintesis optimal.
               1. Warna cahaya tampak Selain intensitas cahaya, warna cahaya tampak juga berpengaruh. Dan kami mengurutkan cahaya tampak dalam percobaan ini dari yang memiliki spektrum tinggi ke spektrum rendah: Merah, hijau, biru, ungu Sesungguhnya disamping faktor diatas, masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis, seperti suhu, air, keasaman, dll Kami pun memiliki saran atas praktikum yang telah kami lakukan yaitu sebaiknya carilah warna plastik yang memang mirip dengan warna yang sesuai, misalnya untuk warna hijau carilah warna hijau daun. Dan usahakan agar menghitung jumlah gelembungnya lebih teliti agar mendapatkan hasil yang lebih akurat








a. Judul Kegiatan                   :  Fotosintesis (Sachs dan Ingenhousz)
b. Tujuan Percobaan  : 1.     Melakukan uji apakah cahaya daun tidak berfotosintesis
  2.     Mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi
c. Alat dan Bahan                              UJI Sachs :
Alat :
1.     Beker gelas 500 ml     2. Beker gelas 250 ml
3.Pinset                               4.    Pemanas
5.Penjepit kertas (klip)
Bahan :
1.Alkohol 96 %        2.Air/aquades
3.Yod KI/lugol     4.Tanaman berdaun lebar (pacar air)
5.        Kertas timah

Uji Ingenhousz :
Alat :
     1.      Beker gelas (1 liter)
     2.      Tabung reaksi
     3.      Corong gelas
Bahan :
      1.    Tanaman Hydrilla sp.
           2.    Air
      3.    Kawat

Percobaan Sachs dan Ingenhousz dilaksanakan sebagai berikut :
Uji Sachs :
1.      Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat subuh, menjepitnya dengan klip hingga rapat.
2.      Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.
3.      Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring.
4.      Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus hingga memar merata, dan hancuran daun melekat pada kertas saring.
5.      Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya.
6.      Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan klorofil melarut dan memisahkan hancuran daun dari kertas saring.
7.      Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri, lalu menetesinya dengan lugol.
8.      Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.

Uji Ingenhousz :
1.      Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat).
2.      Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di dalam ruang yang tidak ada cahaya.
3.      Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi tersebut. Membandingkan jumlah gelembung pada kedua rakitan tersebut.


TUGAS :
1.      MENGAMATI
Melakukan pengamatan terhadap daun yang di tutup dengan kertas timah dan daun yang tertutup dengan kertas timah yang dibiarkan terkena cahaya matahari. Dan pada sore harinya di petik untuk di uji apakah daun tersebut menghasilkan amilum dalam proses fotosintesis.
2.      MENGGOLONGKAN
Dalam kegiatan menggolongkan dilakukan dengan cara memilah berbagai obyek atau peristiwa berdasarkan persamaan sifat dan khususnya, yaitu : melakukan pengelompokan terhadap daun yang ditutup dengan kertas timah dan daun yang tidak ditutup dengan kertas timah.
3.      MENGUKUR
Dalam kegiatan mengukur adalah kegiatan membandingkan yang di ukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu dengan cara melakukan perendaman daun yang dikenai dua perlakuan yaitu daun yang di tutup dengan kertas timah dan yang tidak di tutup dengan kertas timah ke dalam alcohol (Sachs) untuk melarutkan klorofil yang ada, lalu ditetesi dengan larutan yodium. Dan air (Ingenhousz) untuk mengamati dan membandingkan jumlah gelembung yang muncul.
4.      MENGKOMUNIKASIKAN
Untuk kegiatan mengkomunikasikan adalah menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk audio, visual dan audio visual yaitu menampilkan hasil data penelitian sebagai berikut :

Kelompok
Terkena sinar matahari
Tidak terkena sinar matahari
7mnt pertama
7mnt kedua
7mnt ketiga
7mnt keempat
7mnt pertama
7mnt kedua
7mnt ketiga
7mnt keempat
1
528
569
971
1501
2
-
1
-
2
12
590
668
1403
1
-
1
-
3
426
1334
1754
1718
1
1
1
2
4
756
3552
3050
2385
31
4
1
4
5
238
622
960
2635
-
1
1
1
6
298
482
622
1704
1
1
6
4

5.      MENAFSIRKAN / INTERPRETASI DATA
Dalam kegiatan ini adalah suatu kegiatan memberi arti data, karena data tidak berate apa – apa sebelum diartikan. Dan yang dilakukan adalah menafsirkan data sebagai berikut :
Analisis Data :

Kelompok
Terkena sinar matahari
Tidak terkena sinar matahari
7mnt pertama
7mnt kedua
7mnt ketiga
7mnt keempat
7mnt pertama
7mnt kedua
7mnt ketiga
7mnt keempat
1
528
569
971
1501
2
-
1
-
2
12
590
668
1403
1
-
1
-
3
426
1334
1754
1718
1
1
1
2
4
756
3552
3050
2385
31
4
1
4
5
238
622
960
2635
-
1
1
1
6
298
482
622
1704
1
1
6
4


 PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1.      Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %, air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya alcohol yang kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya, contoh pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan data kelas, karena hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini. Daun yang digunakan kelompok tersebut adalah daun tanaman pacar air. Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan ditempatkan pada sebuah cawan. Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan Yod-KI atau lugol sehingga terjadi perubahan warna  seperti yang terlihat pada gambar berikut.
                 Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan ”memasak” atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis oleh  Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)
2.      Uji Ingenhousz
Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1 liter, tabung reaksi, corong gelas, tanaman Hydrilla, air, dan kawat. Pada percobaan ini digunakan 5 batang tanaman Hydrilla dengan panjang yang sama. Daun-daun Hydrilla tersebut diikat menjadi satu kemudian bagian atasnya ditutup dengan tabung reaksi. Setelah rakitan alat telah siap, satu rakitan alat tersebut ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari sedangkan satu rakitan lagi ditempatkan di tempat yang tidak terkena sinar atau gelap. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena sinar matahari.
            Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat dua perlakuan berbeda yaitu meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada dua tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari atau gelap. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada kedua tempat tersebut. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 28 menit dan mencatat perubahannya setiap 7 menit sekali.

Adapun variabel pada percobaan ini antara lain:
Variabel bebas             : tempat meletakkan Hydrilla
                                        Variabel kontrol             : volume air pada gelas beaker, jenis Hydrilla,  ukuran Hydrilla
Variabel terikat            : banyaknya gelembung udara
6.      MENGGUNAKAN ALAT DAN BAHAN
Kegiatan merangkai dan menggunakan alat dan bahan untuk kegiatan pengujian atau percobaan. Adapun alat dan bahan sebagai berikut :
Uji Sachs :
Alat :
o    Beker gelas 500 ml
o    Beker gelas 250 ml
o    Pinset
o    Pemanas
o    Penjepit kertas (klip)
Bahan :
o       Alkohol 96 %
o       Air/aquades
o       Yod KI/lugol
o       Tanaman berdaun lebar (pacar air)
o       Kertas timah

Uji Ingenhousz :
Alat :
     1.      Beker gelas (1 liter)
     2.      Tabung reaksi
     3.      Corong gelas
Bahan :
      1.    Tanaman Hydrilla sp.
           2.    Air
      3.    Kawat

7.      MERANCANG PENELITIAN / PENYELIDIKAN
Percobaan Sachs dan Ingenhousz dilaksanakan sebagai berikut :
Uji Sachs :
1.       Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat subuh, menjepitnya dengan klip hingga rapat.
2.       Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.
3.       Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring.
4.       Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus hingga memar merata, dan hancuran daun melekat pada kertas saring.
5.       Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya.
6.       Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan klorofil melarut dan memisahkan hancuran daun dari kertas saring.
7.       Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri, lalu menetesinya dengan lugol.
8.       Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.

Uji Ingenhousz :
1.     Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat).
2.      Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di dalam ruang yang tidak ada cahaya.
3.      Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi tersebut. Membandingkan jumlah gelembung pada kedua rakitan tersebut

8.      MELAKUKAN PERCOBAAN / EKSPERIMEN

Uji Sachs :
No.
Hasil Uji lugol
Keterangan
Gejala pada bagian daun yang ditutup
Gejala pada bagian daun yang tidak ditutup
1.
Berwarna putih pucat
Berwarna biru kehitaman
Bagian yang berwarna biru kehitaman menunjukkan adanya amilum, sedangkan yang berwarna putih pucat menunjukkan tidak adanya amilum.

Uji Ingenhousz :                                                                         
Data Pengamatan Kelompok 1 (+substrat) :
No.
Produksi Gelembung Oleh Tanaman
Keterangan
Terkena sinar langsung
Tidak terkena sinar langsung
1.
528
2 gelembung, 1 di tali 1 naik
2.
569
Tetap
3.
971
+ substrat 5ml, tambah 1 gelembung naik
4.
1501
Tetap

Data Pengamatan Kelompok 3 :
No.
Produksi Gelembung Oleh Tanaman
Keterangan
Terkena sinar langsung
Tidak terkena sinar langsung
1.
426
1 gelembung di atas, 4 gelembung di sekitar dinding tabung reaksi
- tangkai Hydrilla sp. dalam keadaan ditekuk
2.
1334
1 gelembung di atas, 2 gelembung di sekitar dinding tabung reaksi
3.
1754
1 gelembung di atas, 4 gelembung di sekitar dinding tabung reaksi
4.
1718
2 gelembung di atas

Data Pengamatan Kelompok 4 :

No.
Produksi Gelembung Oleh Tanaman
Keterangan
Terkena sinar langsung
Tidak terkena sinar langsung
1.
756
31
- tidak ada waktu adaptasi
- yang diamati gelembung yang keluar dari patahan di pangkal tangkai langsung
2.
3552
4
3.
3050
1
4.
2385
4


Data Pengamatan Kelompok 5 :                                                       Data Pengamatan Kelompok 6 :
No.
Produksi Gelembung Oleh Tanaman
Keterangan
Terkena sinar langsung
Tidak terkena sinar langsung
1.
238
-
2.
622
1
3.
960
1
4.
2635
1

No.
Produksi Gelembung Oleh Tanaman
Keterangan
Terkena sinar langsung
Tidak terkena sinar langsung
1.
298
1 gelembung besar sampai di atas
- 5 tangkai Hydrilla sp.
- panjang 8 cm
- pada waktu 6 menit terakhir terjadi pengurangan intensitas caaya pada percobaan terkena cahaya langsung karena tertutup pepohonan
2.
482
1 gelembung agak besar tidak ke atas
3.
622
6 gelembung kecil menempel
4.
1704
4 gelembung kecil menempel
MENYIMPULKAN ATAU INFERRING
Pada percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan mengalami proses fotosintesis yang menghasilkan amilum. Proses fotosintesis secara singkat dapat dilihat dari persamaan sebagai berikut :
6CO2 + 12H2O           C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dan proses fotosintesis membutuhkan cahaya matahari. Jika tidak ada sumber cahaya, maka tumbuhan tidak akan mengalami reaksi fotosintesis.


Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah :
1. Dalam proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari, dan karbon dioksida.
2. Pada proses fotosintesis menghasilkan O2/oksigen.
3. Proses fotosintesis akan lebih efektif dalam kondisi cahaya merah.
4. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air.

Saran
1. Pengisian air ke dalam rangkaian alat sebaiknya dilakukan dengan cepat sehingga tidak ada udara di dalam tabung reaksi.
2. Pemasangan Hidrilla sebaiknya tidak terlalu kencang sehingga udara dapat bebas bergerak
3. Pemilihan tanaman Hidrilla yang baik dan segar perlu diperhatikan agar memperoleh hasil yang optimal.
4. Arah cahaya harus tepat sehingga laju fotosintesis tidak terganggu


0 komentar:

 

Miss Galaxy Yoon Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea