Minggu, 27 Oktober 2013

BENTUK PUISI BARU DAN LAMA

Diposting oleh Unknown di 22.45

BENTUK PUISI BARU DAN LAMA
PUISI LAMA

Puisi lama dapat dibedakan menjadi:

1)  Mantra
Mantra merupakan puisi yg berisi puji-pujian terhadap sesuatu yg gaib atau dikeramatkan

Contoh mantra: Mantra Pelindung diri untuk penahan kulit:
Kejang aku kejang rungkup. Kejang tunjang tengah laman.
Kebal aku kebal tutup. Terkucap kulit tak berjalan.
Terkunci terkancing tak mara. Hai hai anak datuk laut.
Nyalah egkau, pergilah. Jikalau engkau tdk pergi.
Aku pukul dgn ijuk tunggal.Dgn ijuk pusaka.aku sekal kepalamu

2)  Bidal
Bidal digunakan masyarakat lama utk mengungkapkan sesuatu.
Contoh:   Seperti bunga ditimpa panas
            Bagai kucing dengan anjing

            Tua tua keladi, makin tua makin menjadi.
            Ada ubi ada talas, ada ubi ada balas.

3)  Pantun
Pantun merupakan puisi lama yg terdiri dari 4 baris dalam satu baitnya dan bersajak a-b-a-b.

Macam-macam pantun:
a)   Pantun jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun Jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang.
Contoh pantun jenaka:
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
b)     Pantun nasehat
Pantun ini berisi nasehat.
Contoh pantun nasehat:
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

c)      pantun agama
contoh pantun agama:
Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke akhirat juga akan sudahnya

4)      Talibun
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.  Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh  ;   Kalau anak pergi berjalan
                  Ibu cari sanak pun cari isi
                   Induk semang cari dahulu

5)      Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India).
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
6)      Seloka
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

7)      Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI - CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

8)      Kit’ah
Puisi Arab yang berisikan tentang nasihat-nasihat yang bersifat mendidik.
Contoh:
Jikalau dalam tanah pada ikhwal sekalian
Tiadakan kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan
Fana juga sekalian yang ada, dengarkanlah yang Allah berfirman
Kulluman’alaihi Famin, yaitu barang siapa yang di atas bumi itu lenyap jua.

9)      Gazal
Puisi Arab yang berisikan cinta kasih.
Contoh:
Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga
Dan nyawaku pun, mana daripada nyawa itu jauh ia juga
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu yang menghidupkan sementara nyawa manusia juga
Dan menghilangkan cinta pun itu kekasihnya yang setia juga
Bukhari yang ada nyawa itu adalah berbahagia juga

10)  Nazam
Puisi Arab yang berisikan tentang cerita hamba sahaya, raja, sultan, pangeran, atau bangsawan istana.
            Contoh:
            Bahwa bagi raja sekalian , Hendak ada menteri demikian
            Yang pada suatu pekerjaan , Sempurnakanlah segala kerajaan
            Menteri inilah maha tolan raja , Dan peti segenap rahasia sahaja
            Karena kata raja itu katanya , Esa artinya dan dua adanya
            Maka menteri yang demikianlah perinya , Ada keadaan raja dirinya
            Jika rapat adanya itu , Dapat peti rahasianya di situ

11)  Ruba’i
Puisi Arab yang berisikan hal-hal yang berhubungan dengan nasihat-nasihat bersifat pemujaan.
     
      Contoh:
MANUSIA
Subhanallah apa hal segala hal manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia

12)  Masnawi
Masnawi adalah puisi Arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seorang yang mulia.
       Contoh:
UMAR
      Umar yang adil dengan perinya , Nyatalah pun adil dengan sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh , Inilah yang benar sungguh
Dengan bedah antara isi alam , Ialah yang besar pada siang malam
Lagipula yang menjauhan segala syar ,
Immamullah di dalam padang mashyar
Barang yang hak Ta’ala katakanya itu ,
Maka katanya yang sebenarnya begitu

PUISI BARU
Beberapa bentuk puisi baru:
1)      Distikon
Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh

2)      Terzina
Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana

Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari

3)      Kuatrin
Sajak empat seuntai yang setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat. Kuatrin bersajak ab\ab, aa-aa, ab\ab atau aa\bb.
Contoh:
NGARAI SIANOK
Berat himpitan gunung Singgalang , Atas daratan di bawahnya
Hingga tengkah tak alang-alang , Ngarai lebar dengan dalangnya
Bumi runtuh-runtuh juga ,Seperti beradab-adab yang lepas
Debumnya hirap dalam angkasa , Derumnya lenyap di sawah luas
Dua penduduk di dalam ngarai, Mencangkul lading satu-satu
Menyabit di sawah bersorak sorai, Ramai kerja sejak dahulu
Bumi runtuh-runtuh jua, Mereka hidup bergiat terus
Seperti si Anok dengan rumahnya, Diam-diam mengalir terus

4)      Kuint
Sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam setiap baitnya.Kuint bersajak a-a-a-a-a.
Contoh:
HANYA KEPADA TUAN
Satu-satu perasaan , Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan.  Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan .Yang saya rasakan Hanya dapat saya kisahkan
Kepada Tuan Yang pernah di resah gelisahkan
Satu-satu desiran Yang saya dengarkan
Hanya dapat saya syairkan Kepada Tuan
Yang pernah mendengarkan desiranSatu-satu kenyataan
Yang saya didustakanHanya dapat saya nyatakan Kepada Tuan
Yang enggan merasakan

5)      Seklet / sektet.
Sajak atau puisi enam seuntai, artinya terdiri atas enam buah kalimat dalam setiap baitnya. Sektet mempunyai persajakan yang tidak beraturan. Dalam sektet, pengarangnya bebas menyatakan perasaannya tanpa menghiraukan persajakan atau rima bunyi.
           Contoh:
           BUNDA DAN ANAK
          Masak jambak Buah sebuah .Diperam alam di ujung dahan Merah
          Beuris-uris Bendera masak bagi selera
          Lembut umbut Disantap sayap
          Kereak pipi mengobat luas  .Semarak jambak
          Di bawah pohon terjatuh ranum , Lalu ibu
          Di pokok pohon ,Tertarung hidup, terjauh mata
          Pada pala , Tinggal sepenggal ,Terpercik liur di bawah lidah

6)      Septina
Sajak tujuh seuntai yang setiap baitnya terdiri atas tujuh buah kalimat. Sama halnya dengan sektet, persajakan septina tidak berurutan.
Contoh:
API UNGGUN
Diam tenang kami memandang
Api unggun menyala riang
Menjilat meloncat menari riang
Berkilat-kilat bersinar terang
Nyala api nampaknya curia
Hanya satu cita digapai
Alam nan tinggi, sunyi, sepi

7)      Stanza
Sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah kalimat. Stanza disebut juga oktava. Persajakan stanza tidak beraturan.
Contoh:
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan ,Mengapakah kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan? ,Oleh angin dan tenang, serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menyenangkan kami?
Aku tidakmengerti kesukaan kamu! Mengapa kamu tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kamu nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kamu bunyi-bunyikan? Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah? Mengapakah kamu tertawa-tawa?

Bentuk-bentuk puisi baru berdasarkan isi yang terkandung di dalamnya adalah:
1. Ode
Sajak atau puisi yang isinya mengandung pujian kepada seseorang, bangsa dan Negara, atau pun sesuatu yang dianggap mulia. Karena isinya itulah, ode disebut juga sebagai puji-pujian. Persajakan ode tidak beraturan atau bebas.
Contoh:
· Menara sakti ( Kepada arwah HOS. Cokroaminoto) , karya A Hasjmy

2. Himne
Sajak pujaan, yaitu puji-pujian kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Himne disebut juga sajak atau puisi ketuhanan.
Contoh:
· Padamu jua, karya Amir Hamzah

3. Elegi
Elegi merupakan sajak duka nestapa. Isi sajak ini selalu mengungkapkan sesuatu yang menyayat hati, mendayu-dayu dan mengharu-biru.
Contoh:
· Bertemu, karya Sutan Takdir Alisyahbana

4. Epigram
Sajak atau puisi yang berisi tentang ajaran-ajaran moral, nilai-nilai hidup yang baik dan benar, yang dilukiskan dengan ringkas. Terkadang ditulis dengan kata-kata atau kalimat-kalimat sindiran atau kecaman pahit.
Contoh:
· Pemuda, karya Surapati

5. Satire
Sajak atau puisi yang isinya mengecam, mengejek dengan kasar (sarkasme) dan tajam (sinis) suatu kepincangan atau ketidakadilan yang ada dalam masyarakat.

Contoh:
· Marhaen, karya Sanusi pane

6. Romance
Romance adalah sajak atau puisi yang berisi tentang cinta kasih. Cinta kasih ini tidak hanya cinta kasih antara dua orang kekasih, tetapi juga cinta kasih dalam bentuk lainnya. Misalnya cinta terhadap suasana damai dan tentram, cinta keadilan, cinta terhadap bangsa dan Negara juga cinta kepada Tuha.
Contoh:
· Anakku, karya J.E. Tatengkeng

7. Balada
Sajak atau puisi yang berisikan cerita atau kisah yang mungkin terjadi atau hanya khayalan penyairnya saja.
Contoh:
· Kristus di Medan Perang, karya Situr Situmorang

8. Soneta
Soneta adalah salah satu bentuk puisi baru yang berasal dari Italia dan masuk ke Indonesia melalui pemuda terpelajar Indonesia yang belajar di Eropa, terutama Belanda.Tokoh sonata terkenal dan dianggap sebagai bapak sonata Indonesia adalah Mohammad Yamin dan Rustam Effendi.
Soneta yang asli terdiri atas empat belas kalimat seluruhnya. Namun sonata yang ada di Indonesia jumlah barisnya lebih dari empat belas kalimat. Tambahan baris kalimat dalam sonata tersebut dinamakan koda atau ekor.
Contoh:
· Kehilangan Mestika, karya A. Kartahadimadja
· Untuk Tini Kusuma, karya Moch. Yamin

0 komentar:

 

Miss Galaxy Yoon Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea