Minggu, 27 Oktober 2013

BENTUK PUISI BARU DAN LAMA

Diposting oleh Unknown di 22.45 0 komentar

BENTUK PUISI BARU DAN LAMA
PUISI LAMA

Puisi lama dapat dibedakan menjadi:

1)  Mantra
Mantra merupakan puisi yg berisi puji-pujian terhadap sesuatu yg gaib atau dikeramatkan

Contoh mantra: Mantra Pelindung diri untuk penahan kulit:
Kejang aku kejang rungkup. Kejang tunjang tengah laman.
Kebal aku kebal tutup. Terkucap kulit tak berjalan.
Terkunci terkancing tak mara. Hai hai anak datuk laut.
Nyalah egkau, pergilah. Jikalau engkau tdk pergi.
Aku pukul dgn ijuk tunggal.Dgn ijuk pusaka.aku sekal kepalamu

2)  Bidal
Bidal digunakan masyarakat lama utk mengungkapkan sesuatu.
Contoh:   Seperti bunga ditimpa panas
            Bagai kucing dengan anjing

            Tua tua keladi, makin tua makin menjadi.
            Ada ubi ada talas, ada ubi ada balas.

3)  Pantun
Pantun merupakan puisi lama yg terdiri dari 4 baris dalam satu baitnya dan bersajak a-b-a-b.

Macam-macam pantun:
a)   Pantun jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun Jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang.
Contoh pantun jenaka:
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
b)     Pantun nasehat
Pantun ini berisi nasehat.
Contoh pantun nasehat:
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

c)      pantun agama
contoh pantun agama:
Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke akhirat juga akan sudahnya

4)      Talibun
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.  Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh  ;   Kalau anak pergi berjalan
                  Ibu cari sanak pun cari isi
                   Induk semang cari dahulu

5)      Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India).
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
6)      Seloka
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

7)      Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI - CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

8)      Kit’ah
Puisi Arab yang berisikan tentang nasihat-nasihat yang bersifat mendidik.
Contoh:
Jikalau dalam tanah pada ikhwal sekalian
Tiadakan kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan
Fana juga sekalian yang ada, dengarkanlah yang Allah berfirman
Kulluman’alaihi Famin, yaitu barang siapa yang di atas bumi itu lenyap jua.

9)      Gazal
Puisi Arab yang berisikan cinta kasih.
Contoh:
Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga
Dan nyawaku pun, mana daripada nyawa itu jauh ia juga
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu yang menghidupkan sementara nyawa manusia juga
Dan menghilangkan cinta pun itu kekasihnya yang setia juga
Bukhari yang ada nyawa itu adalah berbahagia juga

10)  Nazam
Puisi Arab yang berisikan tentang cerita hamba sahaya, raja, sultan, pangeran, atau bangsawan istana.
            Contoh:
            Bahwa bagi raja sekalian , Hendak ada menteri demikian
            Yang pada suatu pekerjaan , Sempurnakanlah segala kerajaan
            Menteri inilah maha tolan raja , Dan peti segenap rahasia sahaja
            Karena kata raja itu katanya , Esa artinya dan dua adanya
            Maka menteri yang demikianlah perinya , Ada keadaan raja dirinya
            Jika rapat adanya itu , Dapat peti rahasianya di situ

11)  Ruba’i
Puisi Arab yang berisikan hal-hal yang berhubungan dengan nasihat-nasihat bersifat pemujaan.
     
      Contoh:
MANUSIA
Subhanallah apa hal segala hal manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia

12)  Masnawi
Masnawi adalah puisi Arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seorang yang mulia.
       Contoh:
UMAR
      Umar yang adil dengan perinya , Nyatalah pun adil dengan sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh , Inilah yang benar sungguh
Dengan bedah antara isi alam , Ialah yang besar pada siang malam
Lagipula yang menjauhan segala syar ,
Immamullah di dalam padang mashyar
Barang yang hak Ta’ala katakanya itu ,
Maka katanya yang sebenarnya begitu

PUISI BARU
Beberapa bentuk puisi baru:
1)      Distikon
Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh

2)      Terzina
Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana

Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari

3)      Kuatrin
Sajak empat seuntai yang setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat. Kuatrin bersajak ab\ab, aa-aa, ab\ab atau aa\bb.
Contoh:
NGARAI SIANOK
Berat himpitan gunung Singgalang , Atas daratan di bawahnya
Hingga tengkah tak alang-alang , Ngarai lebar dengan dalangnya
Bumi runtuh-runtuh juga ,Seperti beradab-adab yang lepas
Debumnya hirap dalam angkasa , Derumnya lenyap di sawah luas
Dua penduduk di dalam ngarai, Mencangkul lading satu-satu
Menyabit di sawah bersorak sorai, Ramai kerja sejak dahulu
Bumi runtuh-runtuh jua, Mereka hidup bergiat terus
Seperti si Anok dengan rumahnya, Diam-diam mengalir terus

4)      Kuint
Sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam setiap baitnya.Kuint bersajak a-a-a-a-a.
Contoh:
HANYA KEPADA TUAN
Satu-satu perasaan , Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan.  Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan .Yang saya rasakan Hanya dapat saya kisahkan
Kepada Tuan Yang pernah di resah gelisahkan
Satu-satu desiran Yang saya dengarkan
Hanya dapat saya syairkan Kepada Tuan
Yang pernah mendengarkan desiranSatu-satu kenyataan
Yang saya didustakanHanya dapat saya nyatakan Kepada Tuan
Yang enggan merasakan

5)      Seklet / sektet.
Sajak atau puisi enam seuntai, artinya terdiri atas enam buah kalimat dalam setiap baitnya. Sektet mempunyai persajakan yang tidak beraturan. Dalam sektet, pengarangnya bebas menyatakan perasaannya tanpa menghiraukan persajakan atau rima bunyi.
           Contoh:
           BUNDA DAN ANAK
          Masak jambak Buah sebuah .Diperam alam di ujung dahan Merah
          Beuris-uris Bendera masak bagi selera
          Lembut umbut Disantap sayap
          Kereak pipi mengobat luas  .Semarak jambak
          Di bawah pohon terjatuh ranum , Lalu ibu
          Di pokok pohon ,Tertarung hidup, terjauh mata
          Pada pala , Tinggal sepenggal ,Terpercik liur di bawah lidah

6)      Septina
Sajak tujuh seuntai yang setiap baitnya terdiri atas tujuh buah kalimat. Sama halnya dengan sektet, persajakan septina tidak berurutan.
Contoh:
API UNGGUN
Diam tenang kami memandang
Api unggun menyala riang
Menjilat meloncat menari riang
Berkilat-kilat bersinar terang
Nyala api nampaknya curia
Hanya satu cita digapai
Alam nan tinggi, sunyi, sepi

7)      Stanza
Sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah kalimat. Stanza disebut juga oktava. Persajakan stanza tidak beraturan.
Contoh:
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan ,Mengapakah kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan? ,Oleh angin dan tenang, serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menyenangkan kami?
Aku tidakmengerti kesukaan kamu! Mengapa kamu tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kamu nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kamu bunyi-bunyikan? Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah? Mengapakah kamu tertawa-tawa?

Bentuk-bentuk puisi baru berdasarkan isi yang terkandung di dalamnya adalah:
1. Ode
Sajak atau puisi yang isinya mengandung pujian kepada seseorang, bangsa dan Negara, atau pun sesuatu yang dianggap mulia. Karena isinya itulah, ode disebut juga sebagai puji-pujian. Persajakan ode tidak beraturan atau bebas.
Contoh:
· Menara sakti ( Kepada arwah HOS. Cokroaminoto) , karya A Hasjmy

2. Himne
Sajak pujaan, yaitu puji-pujian kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Himne disebut juga sajak atau puisi ketuhanan.
Contoh:
· Padamu jua, karya Amir Hamzah

3. Elegi
Elegi merupakan sajak duka nestapa. Isi sajak ini selalu mengungkapkan sesuatu yang menyayat hati, mendayu-dayu dan mengharu-biru.
Contoh:
· Bertemu, karya Sutan Takdir Alisyahbana

4. Epigram
Sajak atau puisi yang berisi tentang ajaran-ajaran moral, nilai-nilai hidup yang baik dan benar, yang dilukiskan dengan ringkas. Terkadang ditulis dengan kata-kata atau kalimat-kalimat sindiran atau kecaman pahit.
Contoh:
· Pemuda, karya Surapati

5. Satire
Sajak atau puisi yang isinya mengecam, mengejek dengan kasar (sarkasme) dan tajam (sinis) suatu kepincangan atau ketidakadilan yang ada dalam masyarakat.

Contoh:
· Marhaen, karya Sanusi pane

6. Romance
Romance adalah sajak atau puisi yang berisi tentang cinta kasih. Cinta kasih ini tidak hanya cinta kasih antara dua orang kekasih, tetapi juga cinta kasih dalam bentuk lainnya. Misalnya cinta terhadap suasana damai dan tentram, cinta keadilan, cinta terhadap bangsa dan Negara juga cinta kepada Tuha.
Contoh:
· Anakku, karya J.E. Tatengkeng

7. Balada
Sajak atau puisi yang berisikan cerita atau kisah yang mungkin terjadi atau hanya khayalan penyairnya saja.
Contoh:
· Kristus di Medan Perang, karya Situr Situmorang

8. Soneta
Soneta adalah salah satu bentuk puisi baru yang berasal dari Italia dan masuk ke Indonesia melalui pemuda terpelajar Indonesia yang belajar di Eropa, terutama Belanda.Tokoh sonata terkenal dan dianggap sebagai bapak sonata Indonesia adalah Mohammad Yamin dan Rustam Effendi.
Soneta yang asli terdiri atas empat belas kalimat seluruhnya. Namun sonata yang ada di Indonesia jumlah barisnya lebih dari empat belas kalimat. Tambahan baris kalimat dalam sonata tersebut dinamakan koda atau ekor.
Contoh:
· Kehilangan Mestika, karya A. Kartahadimadja
· Untuk Tini Kusuma, karya Moch. Yamin

DESCRIPTIVE TEXT

Diposting oleh Unknown di 22.42 0 komentar
CONTOH DESCRIPTIVE TEXT


The Sea Eagle

There is an eagle nesting one the tree top near my grand-parent’s house in Parangan. It was a sea eagle.
The color of its feathers us light brown. It has a strong and sharp yellowish beak. Its claws are very sharp. It hunts for fish in the sea but sometimes it hunts chickens and small birds.
Eagles have many sizes, shapes, and colors, but the sea eagle is easy to recognize because it has a strong a streamlined, sharp beak and a stream-line body.
Its forelimbs (or arms) serve as wings. This means that they are of little use for anything except flying. It walks on two legs and has a very flexible neck and strong beak to handle foods, to care for its feathers, and for many other jobs that non-flying animals do with paws, claws, or hands on their forelimbs.




A  New  Hotel

 There is a new hotel in my city. It is four star hotel. It is located downtown.
The hotel is not very big ut the architecture is very beautiful. It looks like a classic castle in Europe. According to the brochure, it has 10 rooms, a fancy restaurant, complete sports facilities including  a swimming pool, tennis court, gym and sauna. There are also a coffee shop and a karaoke room.
The Pictures of the rooms in the brochure are very nice. The rooms look very comfortable. It they contain a big spring bed with big pillows, a nice sofa, a wardrobe and a television system with programmes from all over the world. The bathroom is very beautiful although it is not very big. It has a bath-tub with hot and cold water so guests can bathin it comfortably.
The brochure says “Hospitality is our trademark”. The staff of that hotel, from the receptionists, house keepers, and bellboys are trained to be polite and to help guests in any way they can. 

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN HIDUP

Diposting oleh Unknown di 22.37 0 komentar

TUGAS KARYA ILMIAH

LINGKUNGAN HIDUP

J DAFTAR  ISI J


Daftar isi………………………………………………………………………………….1


Kata Pengantar……………………………………………………………....................2


Bab I. Pendahuluan……………………………………………………………………...3


Bab II. Pembahasan………………………………………………………....................6


Bab III. Penutup………………………………………………………………………..15


Daftar Pustaka………………………………………………………………………….16



















KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah saya ucapkan, karena dengan rahmat-Nya saya dapat meyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini membahas tentang lingkungan hidup.
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi semakin canggih, lingkungan pun semakin tidak terawat dan semakin tercemar, sehingga banyak muncul bencana alam. Manusia pun semakin tidak peduli dengan lingkungan hidupnya. Sehingga perlu dilakuakn suatu sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat menyadari betapa pentingnya lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup harus dijaga dengan baik.
Oleh karena itulah saya membuat karya ilmiah ini. Saya harapkan, setelah kita membaca karya ilmiah ini, kita akan semakin semangat melestarikan lingkungan hidup di sekitar kita. 

Wassalam,



                                                                                 Penulis


                                                                                 Andam Dewi .A.










Lingkungan Hidup

BAB I.    PENDAHULUAN

1.1            Belum adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Undang-undang nomor 4 tahun 1983 menjelaskan tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup. Undang-undang itu mencakup manusia dengan semua benda, daya, kesadaran, dan perilaku makhluk hidup yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan. Pengelolaan lingkungan hidup adalah perpaduan antara pemanfaatan, penataan, pemeliharan, pengawasan, pengendalian, pembinaan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Manusia paling memegang peranan terhadap keadaan lingkungan hidup. Tetapi, banyak manusia yang karena berambisi untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya guna memuaskan keinginannya, sering melakukan hal-hal yang merusak atau mencemari lingkungan. Misalnya, membuang sampah di sembarang tempat, penggunaan detergen yang berlebihan, dan tindakan-tindakan lain yang tanpa di sadari telah mencemari lingkungan.  Oleh karena itu, pengelolaan perlu ditanamkan pengertian bahwa kecerobohan dapat merugikan orang lain.
Dalam mengelola lingkungan perlu diperhatikan efeknya, artinya bukan hanya bermanfaat bagi kita sendiri, tetapi juga tidak berefek buruk bagi orang lain. Semua ini terjawab dalam tujuan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu :
1.      Tercapainya keselarasan hubungan antar manusia dengan lingkungannya
Dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya.
2.      Tercapai keselarasan hubungan antara pemanfaatan sumber daya secara
Bijaksana dengan memperhatikan aspek keharmonisan, daya guna, hasil guna,
Serta daur ulang.
3.      Terwujudnya manusia sebagai pembina lingkungan.
 4.  Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk generasi
      Sekarang maupun generasi yang akan datang.
 5.  Melindungi negara terhadap aspek kegiatan diluar wilayah yang menyebabkan
      Kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.
Dalam suatu lingkungan selalu terdapat dua komponen yang saling berinteraksi,  yaitu komponen biotic dan abiotik. Kedua komponen tersebut sesungguhnya merupakan satu kesatuan fungsional dalam lingkungan. Jadi apabila salah satu komponen tersebut dihilangkan, fungsi dari lingkungan sebagai satu kesatuan akan hilang. Bila komponen-komponen yang membentuk suatu lingkungan atau daerah tertentu terganggu, maka ekologi di bagian tersebut tidak lagi selaras.
Agar terpenuhi segala kebutuhan, manusia dapat mempengaruhi dan mengubah lingkungan. Manusia sering meggunakan teknologi modern guna mempercepat proses perubahan. Sebagai contoh adalah Pulau Jawa. Lima belas sampai dua puluh tahun lalu di pantai utara Pulau Jawa masih banyak terdapat hutan bakau. Hutan ini berfungsi menahan tanah serat mengurangi kekeruhan air laut sehingga ikan-ikan di laut dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Dewasa ini hutan bakau udah habis ditebangi untuk keperluan kayu bakar dan keperluan lain. Akibatnya pantai menjadi landai dan air laut keruh terus menerus. Hal ini terjadi juga di pantai Pulau Sumatra, maupun di beberapa tempat lain di Indonesia.
Manusia sebagai komponen biotik berpengaruh atas lingkungan, dan terkadang merusak keseimbangan lingkungan itu sendiri. Manusia yang lama makin bertambah jumlahnya juga sangat mengkhawatirkan bagi kelestarian lingkungan hidup.

1.2            Keadaan lingkungan hidup sekitar yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Manusia bersama-sama dengan makhluk lainnya senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Makhluk-makhluk hidup bersama lingkungannya membentuk ekosistem. Peranan manusia dalm ekosistem besar sekali, sebab manusia sebagai makhluk tertinggi dikaruniai akal oleh Tuhan. Dengan akalnya manusia mampu membuat lingkungan sesuai dan menguntungkan bagi dirinya.
Lingkungan ada dua jenis, yakni lingkungan biotic dan lingkungan abiotik ialah makhluk yang hidup di sekitar serta di dalam organisme. Misalnya, manusia, tumbuh-tumbuhan, mikro organisme di dalam usus, dan lain-lain. Pendeknya segala yang berasal dari manusia, tumbuhan dan hewan. Sedangkan lingkungan organisme yang tidak hidup. Contohnya tanah, air, cuaca dan cahaya matahari.
Factor lingkungan baik biotik maupun abiotik  selalu mengalami perubahan. Perubahan itu terjadi secara tiba-tia atau perlahan-lahan. Manusia sangat berperan terhadap perubahan itu, apabila dengan bantuan ilmu dan teknologi, manusia mampu mengubah alam.
Manusia serta makhluk lainnya menginginkan agar tempat tinggalnya memberikan keamanan dan kenyamanan. Semua demi kelangsungan hidupnya.
Lingkungan hidup dapat memenuhi syarat bila situasi dan kondisinya sesuai dengan kebutuhan minimal penghuninya. Bila jumlah populasi dalam alam bertamah maka terjadilah persaingan antara individu-individu dalam populasi tersebut. Persaingan  itu antara lain dalam hal makanan, tempat tinggal, dan beraagi keperluan lainnya. Intervensi manusia terhadap lingkungan, terhadap ekosistem makin rumit, sehingga makin tinggilah kualitas lingkungan bagi dirinya. Jumlah populasi yang makin meningkat dan kompleks, serta pola hidup yang beraneka ragam kebutuhanya juga dapat mencemari lingkungan hidup.
Perkembangan ilmu dan teknologi juga membawa akiat buruk bagi kehidupan manusia ditinjau dari segi ekologi. Terhadap lingkungan hidup pun pengaruh ini tidak dapat diletakkan. Pencemaran lingkungan sebagai akibat dari kemajuan ilmu dan teknologi sangat mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
Demikianlah keadaan lingkungan hidup yang semakin lama semakin mengkhawatirkan keadaannya. Faktor estetika lingkungan hidup merupakan tuntutan yang penting guna mengantisipasi hal tersebut. Estetika lingkungan hidup adalah berbagai komponen yang menunjang daya dukung lingkungan itu. Oleh sebab itu, perlu diadakan inventarisasi beragai komponen yang ada dan yang diperlukan.   





1.3            Lingkungan sebagai potensi bagi masyarakat untuk hidup lebih maju dan
Berkembang.
Kehidupan di dalam masyarakat sosial  sebenarnya tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti yang sangat luas.  Tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif dan juga bersosialisasi dengan baik. Manusia tidak hanya sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti orang yang selalu pasrah akan nasibnya sendiri dan selalu mengandalkan lingkungan sekitar. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat dapat  mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif dan bermanfaat  sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuan manusia beradaptasi secara aktif itu pula, maka kita berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di  bumi ini.
Di sisi lain, kemampuan manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban yang lebih maju. Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat maupun karena kecepatan perkembangannya.
Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia, walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.
Diakui atau tidak, media massa (cetak dan elektronik) punya pengaruh kuat yang membekas dalam pikiran masyarakat. Bahkan bisa dikatakan, media massa punya kekuatan penuh untuk membentuk seperti apa masyarakat. Media juga bisa menentukan wajah seperti apa masyarakat di masa depan. Dengan kata lain, media massa berperan dalam memajukan sejarah peradaban dan kecerdasan manusia.  Hal tersebut berarti bahwa  media massa berperan besar dalam membentuk sikap mental masyarakat agar dapat berperan secara aktif terhadap kesadaran untuk aktif menjaga kelestarian lingkungan hidup.







BAB II    PEMBAHASAN
2.1              Bagaimana dampak dari kerusakan lingkungan hidup dimasa yang akan datang?

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam seperempat abad terakhir ini telah banyak membantu manusia. Tetapi, disamping sumbangan yang diberikan, timbul pula akibat sampingan yang menimbulkan nasalah bagi lingkungan hidup manusia. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan, manusia telah mengurangi kemampuan alam lingkungan hidup demi kelangsungan hidupnya.
Pada saat ini manusia dihadapkan pada masalah pencemaran alam lingkungan hidupnya, yang merupakan malapetaka yang dibuatnya sendiri. Pencemaran lingkungan hidup dapat berupa pencemaran air, tanah, udara dan suara. Berikut akan dijelaskan tentang penyebeb pencemaran lingkungan hidup dan akibatnya.

a.  Pencemaran tanah dan akibatnya
Tanah sebagai tempat hidup semua makhluk hidup sangat diharapkan dapat memberikan kelangsungan hidup yang baik.
Kenyataannya saat ini kemajuan teknologi telah menimbulkan pencemaran tanah. Bahan  plastik yang banyak digunakan sebagai pembungkus setelah menjadi sampah sangat mencemari tanah, karena bahan ini sifatnya tidak dapat dirombak secara biologis melalui proses pelapukan. Akibatnya, bahan ini tetap utuh dan mencemari tanah.
Bahan penyebab pencemaran lainnya adalah detergen suatu bahan sintetis untuk pembuatan sabun. Bahan detergen tidak dapat dihancurkan oleh bakteri pengurai sehingga tetap utuh berbusa memenuhi perairan. Selain itu, pemberian pupuk yang melebihi batas ukuran pemakaian juga akan menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah yang tengah dipupuk.
Karena bahan kimia, tanaman, berbagai jenis hewan yang hidup disitu akan mati. Tanah juga akan menjadi tandus, kering, dan mati. Tanah mati adalah tanah yang tidak dapat ditanami lagi.

b.  Pencemaran air dan akibatnya.
Air yang cukup tersedia serta memenuhi syarat yang diperlukan manusia untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya, merupakan syarat mutlak bagi kehidupan yang sehat. Air juga diperlukan oleh pabrik-pabrik untuk mengolah bahan industri sebagai alat pembuangan sampah pabrik, dan lain-lain. Air juga diperlukan untuk pengairan, pemeliharaan ikan, dan untuk keperluan hewan lainnya. Dapat dikatakan bahwa air merupakan salah satu sumber alam yang paling berharga dan sangat vital bagi kehidupan makhluk bumi.
Adanya penggunaan air untuk kehidupan sehari-hari, maka air yang mengalir ke sungai lalu menuju ke laut menjadi kotor karena sampah-sampah dari rumah, pabrik, dan sisa-sisa bahan kimia lainnya. Air pun menjadi tercemar. Air yang mengandung limbah pabrik berwarna kemerah-merahan akan menyebabkan sakit perut, diare, dan muntaber yang dapat mengakibatkan kematian. Pakaian juga akan berwarna kusam jika air pencucinya tercemar.
Air yang tercemar  tidak dapat lagi dipergunakan oleh pabrik-pabrik, dan lebih dari itu, air yang tercemar itu akan membahayakan kehidupan makhluk serta tumuhan dalam tanahdan air. Manusia yang paling berkepentingan terhadp kekayaan ala mini akan menerima akibatnya.
Akibat berantai dari pencemaran air ini semakin tampak dengan ditemukannya burung-burung yang mati, karena dalam tubuhnya dijumpai timbunan DDT yang berasal dari ikan yang dimakannya. Hal ini juga dapat menimpa manusia jika memakan tanaman atau hewan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Pengaruh insektisida pada manusia telah banyak diselidiki, antara lain pengaruhnya terhadap hati dan susunan syaraf. Jaringan hati tidak akan berfungsi lagi seagai penyaring racun yang masuk ke tubuh.
Selain itu, limbah minyak serta industri lain dapat meracuni anjing laut, ikan paus, dan hewan lain sehingga hewan-hewan tersebut dikhawatirkan akan punah.

c.  Pencemaran udara dan akibatnya.
Dewasa ini masalah pencemaran udara menjadi sesuatu yang serius dan mempengaruhi kehidupan manusia di bumi. Masalah ini dirasakan terutama di kota-kota besar dengan penduduknya yang padat, serta di berbagai daerah sekitar kawasan industri.
Sekali menarik napas, kita menghirup 40.000 partikel debu bila udara di sekeliling kita bersih, dan 70.000 partikel jika kita berdiam di kota atau lingkungan kotor.
Penyebab utama dari pencemaran udara tersebut berasal dari pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran bensin pada kendaraan bermotor dihasilkan gas karbon  monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Pencemaran udara dapat juga menimbulkan akibat pada hewan dan tumbuhan. Gas belerang dioksida yang mengotori udara menyebabkan pucuk-pucuk tumbuhan mati. Asap rokok juga dapat mencemari lingkungan, terutama jika merokok di tempat orang banyak. Para ahli mengatakan bahwa rokok bukanhanya terletak pada kandungan nikotinnya, melainkan pada tar (asap rokok). Asap rokok mengandung CO serta zat-zat yang bersifat karsinogen. Tar jauh lebih berbahaya daripada nikotin, sehingga perokok pasif (orang yang menghirup asap rokok dari perokok didekatnya) pun bisa terkena, malah lebih gawat karena menghisap asap rokok.
  Beberapa eksperimen telah mengungkapkan bahwa asap rokok dapat mengoksidasi DNA yang terisolir, meskipun belum ada bukti kuat bahwa penambahan rokok secara signifikan meningkat jumlah oksidasi. Beberapa peneliti dari Universitas Kopenhagen Arthus dan Biro Penelitian Inggris telah menemukan lebih banyak oksidasi DNA pada urine para perokok ketimbang bukan perokok.

d.   Pencemaran suara dan akibatnya
suara bising sangat berbahaya bagi kehidupan manusia saat ini. Suara-suara bising dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit jantung, gila, bunuh diri, serta memperpendek umur delapan hingga 12 tahun. Kehidupan di kota-kota besar terancam dengan pencemaran suara tersebut.
Pengaruh suara bising telah pula diselidiki terhadap tekanan darah. Hasilnya menyatakan bahwa para pekerja baik pria maupun wanita diatas usia 40 tahun tekanan darahnya naik akibat suara bising mesin-mesin bengkel, perut membesar, serta seluruh system pencernaan mengalami gerak peristaltik lamban. Gejala ini menyebabkan orang tertentu mengalami penyakit radang perut.
Kekuatan suara diukur dengan decibel (Db). Suara percakapan normal mempunyai kekuatan 40 Db dan bila meningkat menjadi keributan naik menjadi 80 Db. Suara kereta api sebesar 95 Db, mesin motor (5 pk) 104 Db, pesawat jet yang sedang take off 250 Db, dan petir atau halilintar 120 Db.
Kebisingan yang terus menerus dengan kekuatan 110 Db lebih dapat berpengaruh terhadap daya pandang seseorang. Pengamatan warna pun berubah 75%, sehingga orang tidak dapat lagi membedakan antara warna hijau dan putih. Bila suara meningkat menjadi 130 Db dapat menyebabkan pusing-pusing karena syaraf sudah dipengaruhi.
Suatu yang tiba-tiba meledak atau suara bising yang terus menerus akan menimbulkan reaksi pada manusia. Reaksi tersebut dapat berbentuk berbagai perubahan tekanan darah antara lain kecepatan pernafasan, denyut nadi, kontraksi perut dan usus, kegiatan-kegiatan kelenjar hormon, dan gangguan-gangguan syaraf.
Juga mempengaruhi mental seseorang seperti timbulnya perasaan takut   berlebihan, marah tanpa sebab, dan sebagainya.

2.2   Menghindari terjadinya pencemaran lingkungan hidup.

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan, antara lain :
1.   Menanamkan Kebiasaan Hidup Sehat
Banyak factor yang dapat membuat seseorang hidup sehat. Salah satu factor yang sangat menunjang adalah lingkungan yang sehat. Untuk itu kita harus menkaga kesehatan lingkungan dimana kita berada. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan yakni :
a) Tidak membuang sampah disembarang tempat sehingga lingkungan tetap bersih dan sehat.
b) Tidak meludah disembarang tempat, karena dapat menyebabkan penularan penyakit. Tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang perlu disediakan tempat meludah yang tertutup. Bila dirumah ada yang sedang sakit menular agar disediakan tempat ludah yang tertutup.
c) Tidak buang air besar dan buang air kecil disembarang tempat.
Umunya di kota-kota sudah cukup tersedia tempat untuk keperluan itu, demikian juga di rumah-rumah penduduk biasanya telah dibuat. Belum semua rumah di desa-desa punya jamban keluarga. Penduduk Biasanya buang air besar di selokan-selokan, sungai, atau kolam. Kalau tempat itu mengalir airnya maka kotoran akan menganggu lingkungannya.           

Karena itu dianjurkan agar sebaiknya orang tidak buang air besar di tempat-tempat semacam itu sebab bila ada penyakit menular yang terbawa akan dapat menyebar ke tempat yang lebih luas. Selain itu kotoran tersebut akan mengganggu kesehatan dan kebersihan.
 d)   Tidak menimbulkan genangan air.
Air yang tergenang dapat menjadi sumberpenyakit, diantaranya penyakit malaria. Air yang menggenang juga menyebabkan sampah membusuk, sehingga mengeluarkan bau yang kurang sedap yang tentu saja menganggu lingkungan. Agar tidak menimbulkan berbagai akibat yang tidak diharapkan, maka air yang tergenang supaya dialirkan atau dikeringkan.


2.  Membuat Tempat Pembuangan Sampah atau Kotoran dengan Cara yang Benar.
         Ada dua macam kotoran atau sampah, yaitu :
a)  Sampah yang berasal dari rumah tangga, sekolah, pasar, dan kotor.
Sampah-sampah tersebut umumnya berbentuk sisa makanan, daun-daunan, kertas, plastic, dan kaleng, dan botol bekas.
b)   Sampah yang berasal dari kotoran manusia atau hewan.
Sesuai dengan bentuk dan sifat kotoran itu, maka tempat pembuangannya Pun berbeda. Di rumah atau di kantor, sampah cukup di tampung pada tempat sampah kecil yang mudah diangkut dan selanjutnya diuang ke tempat sampah yang lebih besar. Rumah-rumah atau kantor yang mempunyai halaman dapat membuat tempat sampah yang lebih besar. Rumah-rumah atau kantor yang mempunyai halaman dapat memuat tempat sampah yang besar dengan menggali tanah di halaman.
Bila masalah sampah tidak ditanggulangi dengan sungguh-sungguh, maka akan timbul permasalahan yang cukup kompleks. Sampah tidak hanya mencemari lingkungan, merusak keindahan kota, juga mempengaruhi kesehatan.
Berdasarkan kenyataan yang ada, kiranya masih perlu ditingkatkan kesadaran dalam menciptakan kebersihan lingkungan. Kalau tidak, hal ini dapat merusak citra kebersihan lingkungan rumah masing-masing sehingga suasananya selalu bersih, nyaman, dan tertib. Dengan suasana yan demikian itu akan tercipta ketenangan dan ketentraman dalam rumah masing-masing.


3.   Membuat Kakus atau Jamban Keluarga
Kakus yang sering juga diseut WC atau jamban, dapat menjadi sumber Penyakit apabila cara membuat dan letaknya tidak sesuai dengan ketentuan atau aturan yang telah ditetapkan.
Kakus haruslah tertutup dan tidak memungkinkan lalat masuk sehingga Menyebarkan bibit penyakit. Jarak antara WC dengan sumur juga harus di Perhatikan (sekurang-kurangnya 10 m), agar air kotoran tidak merembes ke Dalam sumur. Ini sudah tentu sangat membahayakan bagi kesehatan, sebab kebersihan WC turut berperan bagi kesehatan keluarga dan masyarakat.


4.  Program BALI (Bersih, Aman, Lestari, dan Indah)
Program BALI merupakan suatu usaha umtuk menciptakan lingkungan yang sehat, meliputi kesehatan fisik dan mental. Kita sering mendengar semboyan kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan sebagian dari iman. Jadi kesehatan mencakup fisik dan rohani. Iman akan membentuk rohani yang bersih, tulus, serta taqwa kepada Tuhan. Disertai dengan jasmani yang sehat akan merupakan perpaduan yang sempurna guna membentuk generasi yang sehat lahir dan batin (men sana in corpore sano). Suasana aman sangat diutuhkan dalam menciptakan stabilitas nasional. Segala program dan rencana pembangunan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak didukung oleh suasana yang aman.
Kelestarian dan keindahan merupakan dua hal yang mendukung terciptanya kenyamanan dan ketenangan. Suasana yang nyaman akan membuahkan Kebahagiaan batin bagi setiap orang. Apabila segala sesuatunya diatur dengan Rapi disertai unsur seni yang tinggi akan menciptakan sesuatu keindahan.
Manusia diciptakan oleh tuhan sebagai makhluk yang sebaik-baiknya, dan dilengkapi dengan rasa keindahan. Rasa keindahan adalah naluri setiap manusia. Karenanya segala sesuatu yang distur dengan indah disertai unsur seni Yang tinggi akan memberikan ketenangan dan ketentraman bagi semua orang. 
Pelaksanaan Program BALI ini akan dapat diwujudkan apabila seluruh ,asyarakat dan pemerintah terlibat didalamnya. Berbagai usaha yang dapat dilakukan adalah:
a)  pembuatan saluran indah
Air limbah yang berasal dari rumah tangga penuh dengan bermacam-macam kotoran mulai dari sampah rumah tangga sampai kotoran manusia (terutama kelu-
arga yang tidak memiliki kakus). Maka kotoran terseut akan mengalir memenuhi saluran air. Jika selokan ini tersumbat oleh sampah, maka air yang kotor itu pun akan tergenang serta menyalurkan bau busuk. Air got yang kotor dan busuk itu akan meluap dan mengotori tempat disekitarnya. Tak ayal lagi berbagai penyakit akan terjangkit, seperti muntaber, diare, disentri, malaria, dan sebagainya. Penduduk disekitar tempat itu menjadi terancam kesehatannya.
Usaha pemuatan saluran indah sangat tepat ditinjau dari sudut kesehatan, keersihan, dan keindahan. Usaha ini hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak mengingat manfaatnya bagi seluruh lapisan masyarakat.       
b)  Penyediaan dan pembuatan bak-bak sampah serta transportasinya.
Bantuan pemerintah berupa sumbangan gerobak-geroak, berbagai tempat penampungan sampah (TPS), dan sejumlah personal ”pasukan kuning” (petugas kebersihan kota) merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi sampah dengan segala akibatnya. Apabila usaha-usaha pemerintah ini dipadukan dengan kesadaran penduduk akan arti kebersihan, maka kelestarian lingkungan akan terwujud.
c)  Ditetapkannya undang-undang ketertiban kota.
Undang-undang ketertiban kota, terutama yang ada hubungannya dengan Surat Izin Mendirikan Bangunan dan Pengaturan Tata Kota, sangat penting artinya dalam menciptakan lingkungan yang tertib dan bersih. Pelaksanaan “tatap muka mendadak” dari aparat pemerintah dengan anggota masyarakat mengenai ketertiban serta kebersihan, dan usaha pertamanan di halaman rumah masing-masing,  sangat besar artinya dalam usaha menanamkan rasa keindahan dan kebersihan di kalangan masyarakat.
Selain itu pengarahan kepada pemilik warung juga perlu diadakan agar jangan menambah trotoar jalan, melainkan harus disesuaikan dengan jarak ruas jalan. Para pemilik warung diharapkan agar tidak menyalahgunakan trotoar sehingga merugikan pejalan kaki yang ingin memanfaatkan trotoar.

5.   Kebersihan Lingkungan di Rumah
Kebersihan lingkungan rumah khususnya kandang dan kotoran perlu pula mendapat perhatian
Ada sejenis penyakit infeksi yang disebut “infeksi nosokomial”, yaitu sebuah infeksi yang mula-mula muncul di rumah sakit. Penyebab infeksi ada beberapa hal,
Antara lain kuman, jamur, virus, dan masih banyak lagi. Semua penyebab infeksi ini akan mencuat penyakit jika ada faktor predisposisi, yaitu factor yang mengubah seseorang menjadi rentan terhadap suatu penyakit. Celakanya faktor-faktor predisposisi itulah yang menyebabkan orang-orang masuk rumah sakit, sehingga di rumah sakit infeksi leih mudah tumbuh.
Jamur, kuman, atau virus dapat berasal dari lingkungan rumah yang kotor juga gedung-gedung di sebelah rumah. Melalui hembusan angin berbafai jamur itu akan menyerang seseorang. Jamur penyebeb infeksi nosokomial ini isa juga ditemukan dalam tanah yang mengandung kotoran ayam, burung, dan kelelawar. Bahkan, jamur tersebut bisa juga ditemukan didalam unga yang sudah layu.
Kegemaran memelihara binatang juga sering menyebabkan orang sering lupa terhadap sisi negative yang dapat ditimbulkan oleh binatang kesayangannya itu. Umumnya binatang yang paling banyak disukai adalah burung. Burung peliharaan biasanya dimasukkan ke dalam sangkar, kemudian digantung di tempat yang agak tinggi. Kandang burunng dara biasanyajuga digantung di tempat tinggi, demikian pula dengan jenis burung yang lain.
Menurut hasil penelitian, 11% kotoran burung merpati mengandung jamur criptococus neochormon. Jika menyerang manusia, jamur ini akan menggulirkan penyakit criptococusis.  Pertama-tama penyakit ini akan meyerang paru-paru. Jika kondisi si sakit membaik, criptococusis akan hilang sendiri, tetapi jika daya tahan tubuh tidak kuat, akan menimulkan kelainan pada paru-paru, bahkan jamur ini akan menyebar ke otak.
 Pernah terjadi, seorang bayi menderita sesak napas dalam waktu cukup lama sehingga sangat mengkhawatirkan ibunya. Bayi itu kemudian dibawa ke rumah sakit. Dokter menanyakan apakah keluarga itu suka memelihara binatang?  Setelah diselidiki ternyata dibawah bubungan atap rumah terdapat sarang burung dara. Diperkirakan kotoran burung itu mengandung jamur.
Dapat disimpulkan bahwa kuman penyebab penyakit dan infeksi ada dimana-mana. Caranya yang harus diperhatikan untuk menghindarkan diri dari serangan kuman, virus, atau jamur penyebab infeksi ialah dengan menjaga kebersihan.
Kandang atau sangkar harus sering diperhatikan dan dibersihkan. Kotoran-kotoran hewan itu dikumpulkan lalu dibuang ke dalam tanah yang telah dilubangi lalu ditimbun kembali, atau ditempat lain yang aman. Kebersihan kandang bukan saja penting bagi kesehatan keluarga, melainkan binatang itu sendiri juga akan tetap sehat, kuat, dan produktif.
Letakkanlah kandang ditempat yang tidak membahayakan kesehatan penghuni rumah serta merusak lingkungan sekitar.

2.3   SDA & Lingkungan, Sebuah Ajakan

       Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, mengapa begitu banyak kerusakan
lingkungan yang terjadi di sekitar kita. Padahal sejak dulu sudah ada lembaga
yang khusus menangani hal itu, di bawah kementerian lingkungan hidup.
       Kita ingat bahwa untuk setiap pembangunan (baca: eksploitasi hasil alam,
perumahan, pembukaan lahan, pembangunan industri) dalam skala yang mengakibatkan perubahan landscape itu harus memenuhi persyaratan AMDAL. Dengan adanya
persyaratan AMDAL sebelum pembangunan dimulai itu masyarakat luas sebenarnya mempunyai suara untuk menyetujui atau menggugurkan suatu usulan pembangunan. Belum lagi kalau menyebut begitu banyak lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan yang berperan sebagai kontrol dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Tanggung Jawab Bersama
      Mungkin jawabannya harus kita runut dengan seksama, satu persatu, step by step, case by case. Siapa yang bertanggung jawab : semua elemen, baik pemerintah
(sebagai pengatur & pengelola) industri (pihak pemrakarsa, pembangun) dan
masyarakat (sebagai konsumen dan yang terkena dampak lingkungan). Apakah semua elemen ini sudah menjalankan fungsinya? Jawabannya : TIDAK.
      Pemerintah sering (atau malah selalu?) kongkalikong dengan pemrakarsa (baca : pengusaha) sehingga bisa jadi kita mendengar AMDAL yang disusulkan belakangan setelah pembangunan selesai, atau data AMDAL yang telah dimanipulasi. Karena
hampir dapat dipastikan, sulit sekali bagi pengusaha untuk kucing-kucingan
melanggar peraturan kalau tidak main mata dengan pemerintah sebagai pengawas
pemanfaatan lingkungan.
      Bagaimana dengan masyarakat ? Biasanya masyarakat itu tidak peduli selama dia belum merasa terganggu dengan suatu kegiatan pembangunan. Ada juga beberapa yang ribut, tapi hampir selalu tidak mendapat perhatian. Lebih banyak lagi yang
protes setelah terjadi kerusakan parah dan membahayakan. Tapi pada akhirnya
tetap saja keluhannya tidak mendapat respon yang positif baik dari pihak
pengusaha maupun pemerintah. Intinya masyarakat selalu dikalahkan oleh
kepentingan ekonomi dalam hal ini. Jadi dimulai dari sikap tidak peduli
masyarakat – menjadi keluhan massal yang selalu tidak mendapat tanggapan – pada akhirnya lahir sikap apatis terhadap situasi di sekelilingnya.
      Sebenarnya hal ini sangat menyedihkan. Tetapi tinggalkan dulu soal itu. Sekarang apa tindakan yang harus diambil ?
Jangka pendek tentu saja jawaban yang pasti adalah pemerintah sebagai pengontrol dan pengawas harus introspeksi diri agar menjalankan fungsinya sesuai yang seharusnya. (Tetapi bagaimana ya…..umumnya orang-orang yang duduk di bagian ini
di negara kita adalah orang-orang yang berjiwa pedagang dan opportunist. Semua
tindakan berdasarkan perhitungan ekonomis. Untuk kepentingan pribadi, atau
paling banter untuk golongannya sendiri. Jadi sulit sekali mengharapkan
perubahan, walaupun kita tidak boleh berputus harapan).
      Tindakan jangka panjang, nah ini dia PR bagi kita semua seluruh elemen bangsa   ini. Yaitu bagaimana meningkatkan kesadaran bahwa kita semua di timur di barat, di desa di kota, di gunung, di lembah adalah satu. Saling terkait dan bergantung dalam satu siklus kehidupan. Bahkan saling terkait antar kehidupan sebelum ini ­apa yang dilakukan oleh nenek moyang kita­kehidupan kita sekarang, dan kehidupan yang akan datang­generasi anak cucu kita. Kalau semua orang memahami ini, sebenarnya konyol sekali kalau masih ada yang ngotot mencari keuntungan sesaat. Karena pada waktunya nanti kekonyolannya itu pasti akan melahirkan kesulitan bagi dirinya sendiri.
      Tapi memang sekarang ini pepatah, “Siapa yang menabur dia yang menuai” itu sudah tidak dianggap lagi. Dianggap hanya ungkapan indah peninggalan orang dulu.Tidak banyak lagi yang berusaha memahami makna dan kebenarannya. Karena itu banyak sekali ditemui orang-orang konyol sekarang ini yang menganggap kerusakan lingkungan yang berujung pada bencana-bencana yang terjadi di sekitar kita itu adalah cobaan, ujian dari Tuhan. Itu hanya menunjukkan bahwa kebanyakan orang sungguh tidak paham akan siklus kehidupan yang sedemikian alami.
      Jadi bagaimana sekarang, apa yang harus kita lakukan? Kembali ke rencana jangka pendek, ya gedorin orang-orang pemerintah terutama para pengambil keputusan agar melek mata pada apa yang sedang terjadi dan segera sadar dan tegas untuk mengambil tindakan koreksi. Lalu gedorin juga pihak pemrakarsa agar tidak hanyak memikirkan keuntungan jangka pendek, uang, uang, dan uang saja. (Mungkin bisa dengan cara di suruh retreat ke alam terbuka dengan program khusus mempelajari dan belajar mencintai alam ….. pokoknya diwajibkan)
      Bagaimana dengan masyarakat? Oh kalau masyarakat itu proyek (yang ini proyek minus uang) jangka panjang. Karena sebenarnya menyadarkan masyarakat lebih
gampang karena masyarakat yang paling terkena dampak, yang paling menderita
kalau ada kerusakan lingkungan. Masyarakat ada di piramida paling bawah, jadi
paling mudah diarahkan. Tetapi bukan berarti mudah dalam pelaksanaan. Karena
harus dimulai sejak dini. Dini sekali sejak masih anak-anak.
      Anak-anak yang masih polos, tanpa prasangka, tanpa tendensi apapun pada siapapun yang dihadapinya, kepada mereka itulah kita harus menanamkan pemahaman yang
benar tentang peran PENTING lingkungan sebagai tempat kita tinggal, tumbuh dan berkembang. Kapan kita bisa mengambil manfaat, kapan kita harus berhenti,
bagaimana cara beradab memperlakukan alam. Jangan jadi manusia tak tahu diri.
      Pada masa ini harus sudah diajarkan pemahaman yang benar tentang keterkaitan antara segala sesuatu di alam ini. Ada keterkaitan dan ketergantungan yang begitu jelas di mata, ada yang tidak jelas hingga sulit membayangkannya
      Tetapi bagaimana ya….. sekarang anak-anak makin jauh dari alam. Turun darirumah gedongan, masuk gedong sekolah. Lepas dari sekolah masuk gedong mall, atau ambil les ini itu belajar lagi di dalam gedong, mungkin di daerah gedongan juga. Nanti akhirnya pulang masuk rumahnya yang gedongan lagi untuk tidur. Sementara yang tidak punya rumah gedongan sudah disodori bayangan enaknya tinggal di rumah
gedongan dari tontonan yang non stop 24 jam. Jadi cita-citanya pun ya jadi orang
gedongan. Lupa menikmati sejengkal halaman yang banyak tanaman. Jadi bagaimana mau cinta alam, mau kenal alam, kalau sejak lahir, tumbuh besar kemana-mana hanya masuk dalam sangkar gedong lagi?
      Action, action, action
Begitulah keadaan kita sekarang ini. Kalau kita lihat contoh garis besar
kejadiannya:
- Pertama bencana terjadi di Indonesia (misal kebakaran hutan).
- Kenapa terjadi bencana? Karena tindakan manusia mengeksploitasi alam tanpa
perhitungan matang, atau bahasa kerennya tidak memperhitungkan daya dukung
lingkungan (ceritanya mau bikin perkebunan, pH tanah tidak cocok dengan tanaman yang akan ditanami, jadi bakar dulu lokasi untuk meningkatkan pH tanah tadi).
- Siapa yang terkena bencana? Seluruh masyarakat, bisa di sekitar lokasi bisa
juga jauh dari lokasi. (Ingat, kebakaran hutan di Indonesia, yang keasapan dan
menuai penyakit selain Indonesia sendiri juga negara tetangga. Tetapi biasanya
si pemrakarsa --dalam contoh ini yang membakar hutan-- tidak terkena dampak
secara langsung, karena mereka berduitlah..)
- Kapan bencana terjadi ? Ada yang bisa diprediksi karena selalu berulang setiap
tahun tapi tidak kunjung disadari dan diatasi. Ada bencana baru akibat tidak
pernah belajar dari pengalaman bencana sebelumnya. Ada yang memang baru sama sekali. (Mungkin yang baru ini bisa dicontohkan bencana Lumpur Lapindo)
   
Jadi apakah kita sudah mendapat jawaban dari pertanyaan kita di atas? Kita hanya perlu sedikit melakukan perubahan setiap hari. Misalnya: tidak membuang sampah sembarangan, kalau ada tanah sejengkal di halaman tanamilah dengan pepohonan, kalau ada kesempatan melakukan usaha/bisnis jangan sampai merusak lingkungan, sedapatnya membuat rumah yang ramah lingkungan, yang sesuai dengan iklim tropis kita ini jadi tidak perlu pake AC, tidak perlu listrik untuk penerangan nonstop 24 jam lagi.
      Bagi yang kerja kantoran sebisanya memanfaatkan kertas bekas sebelum benar-benar dibuang, mengurangi pemakaian kertas tissue, menaruh beberapa tanaman yang dapat menghisap racun di udara seperti tanaman Chinesse Evergreen (sejenis Sri Rejeki) atau Dracaena (yang ini saya lupa nama lokalnya) untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
      Bagi ibu rumah tangga bisa mengurangi pemakaian diapers, lebih menyukai hasil kebun lokal daripada impor (kebun lokal biasanya kalah mutu sama produk luar. Kelihatannya dari daunnya yang bolong-bolong, berulat, jelek, cepat busuk karena cara pengemasan yang kurang ok. Tetapi itu juga indikasi pemakaian pestisida yang minim, jadi sayuran lebih sehat, tanah kebunnya juga lebih sehat. Efek selanjutnya kalau permintaan untuk barang lokal tinggi maka pasar bisa bergeser mengangkat produk lokal menjadi primadona, lalu petani untung, lahan kita juga selamat. Jauh sih hubungannya, tapi tetap ada jika ditelusuri lebih jauh)
Begitulah kira-kira. Kita pasti bisa menambah panjang daftar itu.
The point is: it must be started from ourselves. Semua harus kita mulai dari
diri kita sendiri. Percayalah, tindakan-tindakan kecil ini akan membawa
perubahan besar pada waktunya. Yang diperlukan hanya kemauan.







                                                                                                                           
BAB III    PENUTUP


3.1   Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa bumi ini akan hancur dan rusak bila kita tidak menjaganya. Manusia haruslah melestarikan alamnya, karena manusia adalah komponen yang berkewajiban menjaga bumi ini.
Bencana datangnya bukan semata-mata hanya cobaan dari Tuhan, tetapi karena ulah tangan-tangan nakal manusia itu sendiri.
Jadi, dari sekarang, mulailah menjaga lingkungan agar kita tidak menyesal di masa yang akan datang.


3.2   Saran

Sebaiknya pemerintah mensosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat mempunyai kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup sekitar.
Untuk masyarakat, seaiknya jangan melakukan hal-hal yang dapat merusak lingkungan hidup, karena akan berdampak negative untuk masyarakat banyak.


Demikianlah karya ilmiah ini saya buat, lebih dan kurang saya mohon maaf.















D A F T A R   P U S T A K A


Hurijah  Ruba’I, Dra.  1996. Wahai Generasi Muda, Apakah Tugasmu? Jakarta.
       Balai  Pustaka.

Pendidikan Kepedulian Lingkungan Hidup. 2003. Jakarta.  Depdiknas direktorat
       jenderal pendidikan dasar dan menengah,  bagian proyek pengelolaan
      lingkungan hidup.          

http://sebatangpohon.blogspot.com

 

Miss Galaxy Yoon Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea